Rabu, 17 Ogos 2011

dinding trauma

kraaakkk . . .

dinding itu retak lagi
air berlari keseronokan masuk
bocor

zzzrrriiippp . . .

selotep itu ditarik
begitu panjang skali

pap papp . . .
pap papp . . .

aku menampal dinding itu
dengan teliti
agar tidak menitik lagi kebocoran

tip tip tip . . .
tip tip tip . . .

menitis juga
namun ianya semakin berkurangan
aku menarik lagi selotep hitam itu
untuk memperkemaskan lubang yang bocor itu

mengapa selotep hitam ?

aku memilih selotep hitam ini
kerana warnanya yang hitam
menutup lubang itu dengan gelapnya
segelap - gelapnya
agar tidak lagi bocor
agar tidak lagi aku melihat ke dalam lubang itu
lubang memori

aku alpa
aku telah lalai
membiarkan dinding itu bocor
setelah sekian lama kukuh berdiri dan bertahan
air yang mengalir
menakung aku di dalam
menyebabkan aku lemas
lemas dengan kealpaan sendiri

penat
aku dah penat
penat menjenguk lubang itu

zzzrrriiippp . . .

lapisan selotep yang terakhir
di atas lapisan yang lainnya

tiada lagi kebocoran
tiada lagi kebasahan
tiada lagi kesedihan
tiada lagi kealpaan

lega aku tersedar
dari kebasahan
sebelum lencun dek lubang di dinding itu

diharap dinding itu kukuh mencanak
menjadi bulatan perlindungan

dan aku
berdiri di dalam

keseorangan . . .

: : p/s : selesa, namun . . .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan